Menurut pihak Penerbit Buku Kompas (PBK), buku bersampul wajah SBY dalam nuansa biru ini dicetak untuk pertama kalinya pada awal September lalu dan beredar di pasaran mulai 9 September 2010. Seminggu kemudian, cetakan pertama sebanyak 20.000 eksemplar ini ternyata langsung habis dan lantas 10.000 eksemplar pun dicetak kembali.
"Untuk cetakan pertama, kita sudah kehabisan stok, sedangkan buku cetakan kedua sudah beredar sejak tanggal 17 kemarin," kata Patricius Cahanar, staf marketing PBK, yang menangani penerbitan buku ini.
Buku Pak Beye dan Politiknya itu merupakan buku seri kedua dari Tetralogi Sisi Lain SBY yang isinya berasal dari kumpulan tulisan Wisnu Nugroho, salah seorang wartawan harian Kompas, di situs Kompasiana.
Oleh Pepih Nugraha, pengasuh Kompasiana, buku tersebut diolah menjadi empat buku yang akan diterbitkan secara berkala. Keempat buku tersebut adalah Pak Beye dan Istananya, Pak Beye dan Politiknya, Pak Beye dan Kerabatnya, serta terakhir buku Pak Beye dan Keluarganya.
Buku seri ketiga dari tetralogi ini rencananya diluncurkan beberapa bulan ke depan. Lewat Tetralogi Sisi Lain SBY, Inu—demikian Wisnu biasa disapa—membagikan cerita unik dan menarik beserta foto-foto hasil jepretannya selama bertugas di Istana Negara sejak tahun 2004 hingga 2009.
Meskipun penulisnya menganggap tulisannya tidak penting, ternyata cerita ringan dan foto-foto tersebut berhasil menarik minat banyak penggemarnya di Kompasiana. Mungkin karena tulisannya bercerita seputar keseharian Presiden yang tak pernah didapat di media lain.
Hingga saat ini, ratusan catatan ringan Wisnu di Kompasiana (www.kompasiana.com/wisnunugroho) sudah dibaca oleh sekitar 750.000 pengguna internet. Tak heran juga bila serial bukunya diminati banyak orang.
Sumber : kompas
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !